Setauku, semua orang ingin dihargai, begitu pula aku, meskipun aku adalah orang baru.
Dan mungkin masa laluku akan berfikir kalau keluargaku masih tidak bisa melupakan dia.
Setauku, semua orang ingin dihargai, begitu pula aku, meskipun aku adalah orang baru.
Dan mungkin masa laluku akan berfikir kalau keluargaku masih tidak bisa melupakan dia.
![]() |
Pinterest by lady viktoria |
"Aku mengalaminya lagi, tapi untuk kali ini terjadi didunia nyataku, sangat menakutkan, karena aku yakin aku tidak akan sanggup, siapapun tolong aku."
Menjadi yang tidak diharapkan itu sebuah ketakutan
Tapi ini benar terjadi, dan sudah terjadi
Kedatangan orang baru dihidupnya,
Yang menjadikanmu tersingkir
Kasian sekali...
Pasti dipikiranmu berkata,
"Ah kenapa harus ada orang itu,
menghancurkan semuanya saja."
Terlihat egois sekali kamu,
Memang kamu siapa sampai mengatur hidupnya.
Memangnya dia peduli terhadapmu?
Tiba-tiba marah,
Aneh kamu ini,
Kenapa menangis?
Kamu saja yang terlalu berlebihan.
Pasti setelah baca ini kamu merasa marah,
Marah saja,
Karena memang ini adanya,
Dia tidak peduli denganmu,
Ayolaaah..
Sudah overthingking dengan tulisan diatas?
Apa yang kukatakan itu benar,
Tapi santai saja,
Dia itu kan selalu ada disampingmu,
Tidak pernah menolak ajakanmu,
Perilaku dia masih sama,
Memperlakukanmu berbeda dengan yang lain,
Jadi apa yang kamu takutkan?
Dia akan tertarik dengan yang baru?
Oh iya jelas kemumgkinan begitu.
Hei,
Kamu itu sedang Denial
Kamu sedang mengabaikan kenyataan
Kamu enggan mengakui hal buruk ini nyata
Kamu akan lelah dengan semua ini
Semarang, 1 September 2022
"Terkadang aku ingin bertanya pada Tuhan, kenapa Dia selalu menjauhkan apa saja yang berada didekatku disaat aku sudah merasa nyaman salah satunya kamu.."
Belum lama kita bersama,
ketakutanku selama ini terjadi lagi,
dengan luka yang hampir sama,
namun deangan orang yang beda.
Ketakutanku terjadi,
dimana kamu tiba-tiba berubah,
seperti ada masalah yang kau fikirkan,
dan merubahmu menjadi tidak seperti kamu biasanya.
Ketakutanku benar terjadi,
ketika aku ingin membuatmu yakin,
kalau kita bisa bersama,
dan kita bisa menyelesaikan semuanya bersama.
Ketakutanku terjadi lagi dan lagi,
Ketika kamu sudah siap menceritakannya,
memaksaku untuk menerima keadaan,
yang kamu tau kalau aku sulit mennerima.
Apa kamu akan berfikir tentang aku sejauh ini?
aku rasa itu kemungkinan kecil,
entah yanng kamu ceritakan itu benar atau salah,
atau itu strategimu untuk aku pergi.
Ikhlas itu sulit,
apalagi untuk orang sepertiku,
tidak semudah yang kamu katakan dan harapkan,
melihat hal hal yang pernah kita lakukan.
Lantas bagaimana?
aku tidak menemukan jalan keluar untuk diriku sendiri,
otakku perang dengan batinku,
aku tidak menemukan jalan tengahnya.
sampai aku menulis ini,
aku belum menemukan jalan keluarnya..
Semarang, 15 Maret 2022
Devrisha Alfianita
Bagaimana selanjutnya kita? Apa mau seperti ini terus menerus sampai kau menemukan yang lain?
Akhir-akhir ini aku sangat menyukai salah satu lagu di playlist favorit ku.
Semakin kudengar, semakin aku sadar, lagu itu seperti menggambarkan kita.
Setelah semuanya kita lewati bersama,
Ingin biasa saja tapi rasanya sudah berbeda,
Begini sajakah?
Hanya aku saja yang berharap kita akan lama,
Kamu? mana aku tau.
Semarang, 15 Maret 2022
Devrisha Alfianita
Sepertinya tubuh memang sudah membutuhkan Healing
Untuk menghindari rencana yang merugikan
Dua hari mungkin
Entah sendiri atau bersama orang yang kita sayang
Besok Ayah dan Adikku Ulang Tahun
Aku merencanakan untuk membelikan mereka sesuatu
Ya meskipun sederhana
tapi agar mereka terlihat senang
Sudah cukup beban yang aku berikan pada mereka
Sedari kecil, meminta ini itu
Meski kata orang usia ku ini masih tanggung jawab mereka
Tapi aku rasa di usia ku ini, aku harus membahagiakan mereka
Aku anak pertama,
Anak prempuan satu-satunya
Yang kata orang juga "enak dong mau apa diturutin"
Tapi Ayah mendidikku agar menjadi orang yang mandiri
Dari aku kecil, Ayah mendidikku keras
Ayah mau aku bisa apapun
Mulai Les Renang, mengajariku menggambar,
Melukis dan pengetahuan lainnya
Waktu SD pun Ayah masih mendidikku dengan keras
Dari pola belajar
Belajar
dan Belajar
Sewaktu SMP, Ayah berpesan agar aku menemani nenek di Desa
Awalnya aku enggan, karena harus jauh dari Ibu
Tapi setelah ku pikir itu adalah ide bagus,
Agar aku bisa terbebas dari aturan Ayah
SMP dan SMA aku ikut dengan nenek
Ternyata tidak seperti yang aku bayangkan
Memang aku bebas, dan bisa dapat ini itu
Tapi tetap saja harus dibayar dengan mental
Aku mulai belajar untuk masa bodoh sejak itu
Dan akhirnya aku sampai pada jenjang kuliah
Aku kuliah di salah satu Universitas Negeri yang ada di Semarang
Pikirku ini adalah kesempatan untuk menjadi manusia merdeka
Saat ini aku berada di semester Akhir sekali hehe
Ya aku sambil bekerja
Karena aku memilih untuk tidak meminta uang dari mereka lagi
Aku ingin menjadi manusia merdeka
Tapi setelah aku pikir lagi kemarin setelah pulang bekerja
Aku merindukan mereka
Aku merasa aku butuh mereka saat ini
Tapi aku tidak bisa menemui mereka dalam waktu dekat ini
Kata orang aku terkena Home Sick
Aku berfikir, hebat sekali aku bisa menghadapi semuanya
Hari-hari yang penuh kesakitan
Tanpa adanya mereka
Sebentar,
Sepertinya aku memiliki Catatan di Fb ku
Akan aku pindahkan mereka kesini
Agar tidak tercecer
Kalian mau membacanya tidak?
Tidak?
Huh, Lemes..
Hahahaha
Semarang, 8 Desember 2021
Devrisha Alfianita
"SEMUA ORANG PUNYA BAHAGIA"
Apa seperti itu?
Apa juga berlaku untukku?
Kurasa tidak..
Karena beberapakali rasanya sesak.
Jadi, masih pantaskah aku mendapat bahagia?
Kisahnya sama,
Hanya ita itu saja..
Kalian akan bosan mendengarnya,
Setan dikamarkupun sudah bosan.
Tahu tidak?
Yang terakhir kemarin itu telah membuatku yakin.
yakin kalau tidak semua laki-laki sama.
Nyatanya dia juga yang membuatku runtuh dengan keyakinanku.
Kalian tahu?
Aku ingin sembuh, sembuh dari kesakitan ini..
Dan kembali pada keyakinan,
Bahwa tidak semua laki-laki sama.
Kapan?
Ya mana aku tahu, yang jelas pasti akan ada.
Semarang, 5 Desember 2021
Devrisha Alfianita
Ku Kira ini akan menjadi yang terakhir..
Ternyata Tuhan belum mengizinkan ini berakhir
entah apa sebabnya,
itu rahasia Tuhan.
Tapi yang aku tau ini bukan akhir dari perjalanan
Mungkin agar kita bisa lebih banyak menilai orang
Atau mungkin agar kita menghargai diri kita sendiri
Sedih itu sudah jelas
Tidak ada perpisahan yang tidak meninggalkan luka
Bahkan ada pula yang sampai meninggalkan trauma
Tapi aku yakin diri kita kuat
Dan kita hanya butuh waktu
Yang entah akan berhenti sampai mana
Semarang, 18 Maret 2021
Devrisha Alfianita
Biar ku ungkapkan sendunya,
setelah lama semua ini terbengkalai,
Baik, aku mulai…
ku kira hanya aku
setelah kita lakukan semuanya bersama
ternyata kau bagi ke segala penjuru
apa telinga ini masih kurang untuk menjadi pendengarmu?
belumkah cukup waktuku untuk membersamaimu?
atau kurangkah peduliku terhadapmu?
jika kau merasa aku sudah cukup menenangkanmu
lantas mengapa dia dapat mencuri perhatianmu,
siapa dia? Dari mana datangnya?
Kau terlalu rapih menyimpan rahasia,
jadi selama ini aku khawatir tentang diammu,
justru kau dan dirinya sedang asik berbincang bersama,
saat aku berfikir kau sedang lelah dan banyak fikiran
mungkin saja kalian tertawa bersama,
dan saat aku berusaha membantu menyelesaikan masalah-masalahmu,
sudah ada dia yang menjadi penghiburmu.
Luar biasa… kataku,
kau malah menyalahkanku atas semua keadaan,
supaya aku tak mengganggu hubunganmu dengan yang lainnya yang tidak aku ketahui?
mau tak mau kupasang wajah tersenyum
ku tata lagi perasaan yang berserakan,
"maaf" kataku dalam hati,
ketika kau menyalahkanku dan kau bilang kecewa terhadapku.
kau tersenyum,
entah pura-pura tak mengerti atau memang lugu mengenai apa yang ku pendam,
sedangkan aku terus mencari jalan keluar.
Hari-hariku penuh dengan pengharapan,
aku akan tetap mengkhawatirkanmu,
hanya saja ku sembunyikan dengan lebih rapi lagi.
Aku percaya kalau kau benar untukku,
sejauh apapun kau berlari, jalan yang kau tempuh akan membawamu kembali padaku.
Dan akupun percaya segala sesuatu yang kita lakukan, pasti memiliki balasannya.
Semarang, 27 Juni 2019
Devrisha Alfianita