"Celakalah kau, mati terjebak dalam karyaku." selamat membaca,

Minggu, 14 April 2024

ASUMSI

 

Setauku, semua orang ingin dihargai, begitu pula aku, meskipun aku adalah orang baru.
 Tiba pada malam aku harus bergelut dengan pikiranku sendiri
Aku rasa masa lalu memang harus ditinggalkan
Aku, keluargaku dan kerabatku
Karena semua sudah berakhir.

Apa jadinya kalau masa lalu masih menjadi bayang-bayang keluarga dan kerabatku?
Dengan masih berkomunikasi atau hanya sekadar menyapa,
Apakah itu akan menyakiti pasanganku?
Bagaimana perasaan dia?

Aku rasa pasanganku merasa tidak baik baik saja,
Bahkan mungkin dia merasa tidak dihargai dengan adanya komunikasi dengan masa lalu
Aku sangat tidak ingin menyakiti hati pasanganku sendiri,
Meskipun itu hanya sekedar sapaan

Aku tau itu akan sakit sekali rasanya,
Meskipun tidak diungkapkan,
Merasa hanya hal sepele,
Tapi tidak sepele untuk beberapa orang yang ada di posisi itu.

Dan mungkin masa laluku akan berfikir kalau keluargaku masih tidak bisa melupakan dia.

Semua orang mempunyai akal dan hati,
Semua orang ingin dimengerti
Aku tidak berhak melarang siapapun untuk memutus komunikasi,
Tapi setidaknya bisa sedikit menghargai
Read More

Rabu, 31 Agustus 2022

DENIAL

 

Pinterest by lady viktoria

 

"Aku mengalaminya lagi, tapi untuk kali ini terjadi didunia nyataku, sangat menakutkan, karena aku yakin aku tidak akan sanggup, siapapun tolong aku."

Menjadi yang tidak diharapkan itu sebuah ketakutan

Tapi ini benar terjadi, dan sudah terjadi

Kedatangan orang baru dihidupnya,

Yang menjadikanmu tersingkir

Kasian sekali...


Pasti dipikiranmu berkata,

"Ah kenapa harus ada orang itu,

menghancurkan semuanya saja."

Terlihat egois sekali kamu,

Memang kamu siapa sampai mengatur hidupnya.


Memangnya dia peduli terhadapmu?

Tiba-tiba marah,

Aneh kamu ini,

Kenapa menangis?

Kamu saja yang terlalu berlebihan.


Pasti setelah baca ini kamu merasa marah,

Marah saja,

Karena memang ini adanya,

Dia tidak peduli denganmu,

Ayolaaah..


Sudah overthingking dengan tulisan diatas?

Apa yang kukatakan itu benar,

Tapi santai saja,

Dia itu kan selalu ada disampingmu,

Tidak pernah menolak ajakanmu,


Perilaku dia masih sama,

Memperlakukanmu berbeda dengan yang lain,

Jadi apa yang kamu takutkan?

Dia akan tertarik dengan yang baru?

Oh iya jelas kemumgkinan begitu.


Hei,

Kamu itu sedang Denial

Kamu sedang mengabaikan kenyataan

Kamu enggan mengakui hal buruk ini nyata

Kamu akan lelah dengan semua ini


Semarang, 1 September 2022

Read More

Senin, 14 Maret 2022

Ketakutanku Terjadi


"Terkadang aku ingin bertanya pada Tuhan, kenapa Dia selalu menjauhkan apa saja yang berada didekatku disaat aku sudah merasa nyaman salah satunya kamu.."


Belum lama kita bersama,

ketakutanku selama ini terjadi lagi,

dengan luka yang hampir sama,

namun deangan orang yang beda.


Ketakutanku terjadi,

dimana kamu tiba-tiba berubah,

seperti ada masalah yang kau fikirkan,

dan merubahmu menjadi tidak seperti kamu biasanya.


Ketakutanku benar terjadi,

ketika aku ingin membuatmu yakin,

kalau kita bisa bersama,

dan kita bisa menyelesaikan semuanya bersama.


Ketakutanku terjadi lagi dan lagi,

Ketika kamu sudah siap menceritakannya,

memaksaku untuk menerima keadaan,

yang kamu tau kalau aku sulit mennerima.


Apa kamu akan berfikir tentang aku sejauh ini?

aku rasa itu kemungkinan kecil,

entah yanng kamu ceritakan itu benar atau salah,

atau itu strategimu untuk aku pergi.


Ikhlas itu sulit,

apalagi untuk orang sepertiku,

tidak semudah yang kamu katakan dan harapkan,

melihat hal hal yang pernah kita lakukan.


Lantas bagaimana?

aku tidak menemukan jalan keluar untuk diriku sendiri,

otakku perang dengan batinku,

aku tidak menemukan jalan tengahnya.


sampai aku menulis ini,

aku belum menemukan jalan keluarnya..


Semarang, 15 Maret 2022

Devrisha Alfianita

Read More

Begini sajakah?

 

Bagaimana selanjutnya kita? Apa mau seperti ini terus menerus sampai kau menemukan yang lain?

Akhir-akhir ini aku sangat menyukai salah satu lagu di playlist favorit ku.

Semakin kudengar, semakin aku sadar, lagu itu seperti menggambarkan kita.


Setelah semuanya kita lewati bersama,

Ingin biasa saja tapi rasanya sudah berbeda,


Begini sajakah?

Hanya aku saja yang berharap kita akan lama,

Kamu? mana aku tau.


Semarang, 15 Maret 2022

Devrisha Alfianita


Read More

Selasa, 07 Desember 2021

Tentang Ichi Ocha




 

Sepertinya tubuh memang sudah membutuhkan Healing

Untuk menghindari rencana yang merugikan

Dua hari mungkin

Entah sendiri atau bersama orang yang kita sayang


Besok Ayah dan Adikku Ulang Tahun

Aku merencanakan untuk membelikan mereka sesuatu

Ya meskipun sederhana

tapi agar mereka terlihat senang


Sudah cukup beban yang aku berikan pada mereka

Sedari kecil, meminta ini itu

Meski kata orang usia ku ini masih tanggung jawab mereka

Tapi aku rasa di usia ku ini, aku harus membahagiakan mereka


Aku anak pertama,

Anak prempuan satu-satunya

Yang kata orang juga "enak dong mau apa diturutin"

Tapi Ayah mendidikku agar menjadi orang yang mandiri


Dari aku kecil, Ayah mendidikku keras

Ayah mau aku bisa apapun

Mulai Les Renang, mengajariku menggambar,

Melukis dan pengetahuan lainnya


Waktu SD pun Ayah masih mendidikku dengan keras

Dari pola belajar

Belajar 

dan Belajar


Sewaktu SMP, Ayah berpesan agar aku menemani nenek di Desa

Awalnya aku enggan, karena harus jauh dari Ibu

Tapi setelah ku pikir itu adalah ide bagus,

Agar aku bisa terbebas dari aturan Ayah


SMP dan SMA aku ikut dengan nenek

Ternyata tidak seperti yang aku bayangkan

Memang aku bebas, dan bisa dapat ini itu

Tapi tetap saja harus dibayar dengan mental


Aku mulai belajar untuk masa bodoh sejak itu

Dan akhirnya aku sampai pada jenjang kuliah

Aku kuliah di salah satu Universitas Negeri yang ada di Semarang

Pikirku ini adalah kesempatan untuk menjadi manusia merdeka


Saat ini aku berada di semester Akhir sekali hehe

Ya aku sambil bekerja

Karena aku memilih untuk tidak meminta uang dari mereka lagi

Aku ingin menjadi manusia merdeka


Tapi setelah aku pikir lagi kemarin setelah pulang bekerja

Aku merindukan mereka

Aku merasa aku butuh mereka saat ini

Tapi aku tidak bisa menemui mereka dalam waktu dekat ini


Kata orang aku terkena Home Sick

Aku berfikir, hebat sekali aku bisa menghadapi semuanya

Hari-hari yang penuh kesakitan

Tanpa adanya mereka


Sebentar,

Sepertinya aku memiliki Catatan di Fb ku

Akan aku pindahkan mereka kesini

Agar tidak tercecer


Kalian mau membacanya tidak?

Tidak?

Huh, Lemes..

Hahahaha


Semarang, 8 Desember 2021

Devrisha Alfianita

Read More

Hari-hari Berat


Hari-hari ini rasanya lelah,
Terkadang selalu mengajak untuk menyerah,
Namun selalu teringat kata Ayah,
Kamu hidup itu bagiku anugerah.

Tapi asal mereka tau,
Aku jarang sekali mengeluh,
Pagi bekerja sampai penuh dengan peluh,
Sebelum tertidur harus dihujani dengan keluh.

Rasanya aku butuh dipeluk,
Sudah cukup tiap malam meringkuk,
Merasakan pedih sampai ke rusuk,
Dan hanya angin yang berani keluar masuk.

Aku berulang kali membaca soal kesehatan mental,
Mungkin sampai setan dikamarku ikut hafal,
Didepan banyak orang terlihat sangat kuat,
Padahal diri sendiri rasanya seperti diikat.

Aku tulis ini setelah pulang bekerja,
Sambil mengistirahatkan beban di kepala,
Dengan rintikan air mata,
Sungguh aku hanya ingin bercerita.

Berat menjadi anak pertama,
Perempuan satu-satunya,
Dituntun untuk menjadi contoh adiknya,
Tanpa orang tua tau keluh kesahnya.

Semarang, 7 Desember 2021

Devrisha Alfianita
Read More

Senin, 06 Desember 2021

Teruntuk Mendiang Novia Widyasari Rahayu

 

Pinterest-Jenna Rodarte's Art Against Sexual Assault

Dear NOVIA..
Maaf baru membaca surat-suratmu..
Aku baru mengetahuimu dari pemberitaan yang sedang ramai dibicarakan.
Dan aku telat mengetahui bahwa kau seorang penulis.

Novia, satu hari lalu aku menangis,
Setelah membaca semua tulisanmu,
Keluh kesahmu saat itu,
Pasti kau berada di posisi yang sangat bingung waktu itu.

Tapi disini aku tidak akan membahas surat-suratmu
Aku berdoa kepada Tuhan agar kau ditempatkan pada tempat terbaik.
Begitu pula untuk semua Korban kekerasan
dan semua Penyintas Kekerasan Seksual

Aku menyebutmu sebagai Pahlawan Penyintas Kekerasan Seksual
Kau cukup berani untuk mencari keadilan atas dirimu sendiri
Meskipun orang-orang yang telah kau mintai bantuan,
Tidak mempedulikan kondisi mentalmu saat itu.

Kau tau Novia,
Aku sering membaca tentang Kasus Kekerasan Seksual
Itu yang kadang membuatku menangis sebelum tidur
Dalam hatiku berkata "Kapan Penindasan terhadap Perempuan berakhir?"

Dan kapan Negara ini berpihak pada para korban?
tanpa bertanya "tapi kalian menikmati kan?"
atau ungkapan semacam "Kalian kan mau sama mau"
Terkadang Lembaga itu tidak mengerti dengan apa yang kita rasakan

Bahkan ketika kamu meminta keadilan pada ibu pacarmu sendiri,
Beliau tidak peduli dengan nasib dan kondisimu,
Begitu pula dengan Paman-pamanmu,
yang mengancammu dan menganggap kamu mencoreng nama baik keluarga

Yaa..
Begitulah kita Nov,
Lahir di Negara yang kental dengan budaya Patriarkinya
Terkadang kalau kita melawan, sering dianggap melenceng.

Mereka akan selalu menganggap Perempuan sebagai aib
Menganggap semua otoritas berada di pihak laki-laki,
laki-laki yang berkuasa,
apapun yang merusak citra laki-laki, perempuan yang harus disingkirkan

Novia Widyasari Rahayu,
Kau sudah tidak merasa sakit lagi,
Kau hebat telah memperjuangkan martabatmu sebagai manusia
Kau sudah melawan dengan sehormat-hormatnya

Semoga kisahmu ini menjadi motivasi para penyintas yang lain,
Bagi para perempuan yang sedang memperjuangkan haknya
Aku berharap kita semua para perempuan,
Semakin erat dalam memperjuangkan hak perempuan.

Salam dariku Novia,
Perempuan yang pernah memiliki trauma
Perempuan yang pernah mengalami Pelecehan
Perempuan yang memiliki cita-cita membantu dan melindungi perempuan lain yang mengalami hal yang sama.


Semarang, 6 Desember 2021

Devrisha Alfianita

Read More

Minggu, 05 Desember 2021

CERITA YANG SAMA

 

"SEMUA ORANG PUNYA BAHAGIA"


Apa seperti itu?

Apa juga berlaku untukku?

Kurasa tidak..

Karena beberapakali rasanya sesak.


Jadi, masih pantaskah aku mendapat bahagia?


Kisahnya sama,

Hanya ita itu saja..


Kalian akan bosan mendengarnya,

Setan dikamarkupun sudah bosan.


Tahu tidak?

Yang terakhir kemarin itu telah membuatku yakin.

yakin kalau tidak semua laki-laki sama.

Nyatanya dia juga yang membuatku runtuh dengan keyakinanku.


Kalian tahu?

Aku ingin sembuh, sembuh dari kesakitan ini..

Dan kembali pada keyakinan,

Bahwa tidak semua laki-laki sama.


Kapan?

Ya mana aku tahu, yang jelas pasti akan ada.


Semarang, 5 Desember 2021

Devrisha Alfianita

Read More

Kamis, 18 Maret 2021

PATAH YA, SINI..

 Ku Kira ini akan menjadi yang terakhir..


Ternyata Tuhan belum mengizinkan ini berakhir

entah apa sebabnya,

itu rahasia Tuhan.

 

Tapi yang aku tau ini bukan akhir dari perjalanan

 Mungkin agar kita bisa lebih banyak menilai orang

Atau mungkin agar kita menghargai diri kita sendiri


Sedih itu sudah jelas

Tidak ada perpisahan yang tidak meninggalkan luka

Bahkan ada pula yang sampai meninggalkan trauma


Tapi aku yakin diri kita kuat

Dan kita hanya butuh waktu

Yang entah akan berhenti sampai mana


Semarang, 18 Maret 2021

Devrisha Alfianita

Read More

Jumat, 09 Agustus 2019

Usahaku

Kamu ga tau kan gimana aku berusaha biasa aja didepan kamu?
berusaha biasa aja seakan kita ga pernah ada apa-apa.
berusaha agar aku terlihat baik-baik saja setelah kamu memutuskan kita sampai disini aja.

Ini kan yang kamu mau?
aku tau kog kamu pasti bakal bilang "karena kita ga pernah ada apa-apa."
aku melakukan yang sesuai kamu minta.

Dan tetap kamu ga peduli,
sampai aku mendengar kamu memilih dengan yang lain,
aku sampai ingin beranjak dari kekalahan ini.

Sepercaya diri itu kamu menceritakan kisahmu dengannya,
semudah itu kamu mengatakan kita tak pernah bersama.
sesulit ini memintamu mengerti bahwa aku satu-satunya wanita yang menerima ribuan perih.

Aku juga maunya orang-orang mengerti kalau aku bisa melepas kamu,
dengan segala macam usaha,
dari mulai kontakmu yang kuganti namanya menjadi "gamau liat lagi"
hingga semua ceritamu diakun-akunmu aku bisukan.

Sampai aku bilang pada temanku,
jika dia tau tentang kehidupanmu, jangan sampai dia menceritakannya padaku,
setidaknya aku berusaha tidak peduli terhadapmu,
agar aku juga bisa melepaskanmu.

Sampai segitunya usahaku,
padahal sebenarnya masih merasa kehilangan.

Kamu bilang kamu tidak melarang siapapun untuk menyukai dirimu,
kamu tau bagaimana aku sekarang?
aku sampai sangat takut menyukai siapapun.

karena aku takut dikondisi itu hanya aku yang menyukai, dan dia tidak,
menurutku itu bentuk ketidakadilan,
makanya sekarang aku takut.


Semarang, 9 Agustus 2019


Devrisha Alfianita (Icha)
Read More

Rabu, 26 Juni 2019

Ku Kira Hanya Aku

Biar ku ungkapkan sendunya,

setelah lama semua ini terbengkalai,
Baik, aku mulai…

ku kira hanya aku
setelah kita lakukan semuanya bersama
ternyata kau bagi ke segala penjuru 

apa telinga ini masih kurang untuk menjadi pendengarmu?
belumkah cukup waktuku untuk membersamaimu?
atau kurangkah peduliku terhadapmu? 

jika kau merasa aku sudah cukup menenangkanmu
lantas mengapa dia dapat mencuri perhatianmu,
siapa dia? Dari mana datangnya? 

Kau terlalu rapih menyimpan rahasia,
jadi selama ini aku khawatir tentang diammu,
justru kau dan dirinya sedang asik berbincang bersama,
saat aku berfikir kau sedang lelah dan banyak fikiran
mungkin saja kalian tertawa bersama,
dan saat aku berusaha membantu menyelesaikan masalah-masalahmu,
sudah ada dia yang menjadi penghiburmu. 

Luar biasa… kataku,
kau malah menyalahkanku atas semua keadaan,
supaya aku tak mengganggu hubunganmu dengan yang lainnya yang tidak aku ketahui? 

mau tak mau kupasang wajah tersenyum
ku tata lagi perasaan yang berserakan,
"maaf" kataku dalam hati,
ketika kau menyalahkanku dan kau bilang kecewa terhadapku. 

kau tersenyum,
entah pura-pura tak mengerti atau memang lugu mengenai apa yang ku pendam,
sedangkan aku terus mencari jalan keluar. 

Hari-hariku penuh dengan pengharapan,
aku akan tetap mengkhawatirkanmu,
hanya saja ku sembunyikan dengan lebih rapi lagi. 

Aku percaya kalau kau benar untukku,
sejauh apapun kau berlari, jalan yang kau tempuh akan membawamu kembali padaku.
Dan akupun percaya segala sesuatu yang kita lakukan, pasti memiliki balasannya.



Semarang, 27 Juni 2019

Devrisha Alfianita
Read More