"Celakalah kau, mati terjebak dalam karyaku." selamat membaca,

Jumat, 09 Agustus 2019

Usahaku

Kamu ga tau kan gimana aku berusaha biasa aja didepan kamu?
berusaha biasa aja seakan kita ga pernah ada apa-apa.
berusaha agar aku terlihat baik-baik saja setelah kamu memutuskan kita sampai disini aja.

Ini kan yang kamu mau?
aku tau kog kamu pasti bakal bilang "karena kita ga pernah ada apa-apa."
aku melakukan yang sesuai kamu minta.

Dan tetap kamu ga peduli,
sampai aku mendengar kamu memilih dengan yang lain,
aku sampai ingin beranjak dari kekalahan ini.

Sepercaya diri itu kamu menceritakan kisahmu dengannya,
semudah itu kamu mengatakan kita tak pernah bersama.
sesulit ini memintamu mengerti bahwa aku satu-satunya wanita yang menerima ribuan perih.

Aku juga maunya orang-orang mengerti kalau aku bisa melepas kamu,
dengan segala macam usaha,
dari mulai kontakmu yang kuganti namanya menjadi "gamau liat lagi"
hingga semua ceritamu diakun-akunmu aku bisukan.

Sampai aku bilang pada temanku,
jika dia tau tentang kehidupanmu, jangan sampai dia menceritakannya padaku,
setidaknya aku berusaha tidak peduli terhadapmu,
agar aku juga bisa melepaskanmu.

Sampai segitunya usahaku,
padahal sebenarnya masih merasa kehilangan.

Kamu bilang kamu tidak melarang siapapun untuk menyukai dirimu,
kamu tau bagaimana aku sekarang?
aku sampai sangat takut menyukai siapapun.

karena aku takut dikondisi itu hanya aku yang menyukai, dan dia tidak,
menurutku itu bentuk ketidakadilan,
makanya sekarang aku takut.


Semarang, 9 Agustus 2019


Devrisha Alfianita (Icha)
Read More

Rabu, 26 Juni 2019

Ku Kira Hanya Aku

Biar ku ungkapkan sendunya,

setelah lama semua ini terbengkalai,
Baik, aku mulai…

ku kira hanya aku
setelah kita lakukan semuanya bersama
ternyata kau bagi ke segala penjuru 

apa telinga ini masih kurang untuk menjadi pendengarmu?
belumkah cukup waktuku untuk membersamaimu?
atau kurangkah peduliku terhadapmu? 

jika kau merasa aku sudah cukup menenangkanmu
lantas mengapa dia dapat mencuri perhatianmu,
siapa dia? Dari mana datangnya? 

Kau terlalu rapih menyimpan rahasia,
jadi selama ini aku khawatir tentang diammu,
justru kau dan dirinya sedang asik berbincang bersama,
saat aku berfikir kau sedang lelah dan banyak fikiran
mungkin saja kalian tertawa bersama,
dan saat aku berusaha membantu menyelesaikan masalah-masalahmu,
sudah ada dia yang menjadi penghiburmu. 

Luar biasa… kataku,
kau malah menyalahkanku atas semua keadaan,
supaya aku tak mengganggu hubunganmu dengan yang lainnya yang tidak aku ketahui? 

mau tak mau kupasang wajah tersenyum
ku tata lagi perasaan yang berserakan,
"maaf" kataku dalam hati,
ketika kau menyalahkanku dan kau bilang kecewa terhadapku. 

kau tersenyum,
entah pura-pura tak mengerti atau memang lugu mengenai apa yang ku pendam,
sedangkan aku terus mencari jalan keluar. 

Hari-hariku penuh dengan pengharapan,
aku akan tetap mengkhawatirkanmu,
hanya saja ku sembunyikan dengan lebih rapi lagi. 

Aku percaya kalau kau benar untukku,
sejauh apapun kau berlari, jalan yang kau tempuh akan membawamu kembali padaku.
Dan akupun percaya segala sesuatu yang kita lakukan, pasti memiliki balasannya.



Semarang, 27 Juni 2019

Devrisha Alfianita
Read More

Senin, 08 April 2019

Mas

model: Ismi dan Ryan (Senja di Balerejo)


Mas,
Jika benar kau memilihku untuk kau jadikan teman mengisi hari tuamu.
Ada beberapa pertanyaan yang ingin kutanyakan padamu.
Agar kau benar-benar yakin dan dapat menerima semua kekuranganku

Mas,
ketika kau benar memilihku,
apa kau siap mendengar semua keluhanku?
apa kau siap mengajariku dengan sabar untuk membuat makanan kesukaanmu?
apa kau siap setiap hari mendengar celotehku yang kadang tidak jelas ini?
apa kau siap menghadapi sikap manja seorang wanita?
apa kau siap membantuku untuk mengurus rumah ketika aku membutuhkan bantuanmu?
apa kau siap menemaniku pergi belanja atau nongkrong hingga berjam-jam?
apa kau siap dan dapat menenangkanku ketika wajahku terlihat masam?
dan masih banyak lagi sifat-sifat mengejutkanku yang tidak kamu ketahui.

Mas,
Aku wanita dan wanita memang memiliki sifat pencemburu,
apa kau siap selalu meyakinkan wanitamu ini?

Mas,
ketika wanita sudah merasa nyaman,
dia tidak akan mudah melepaskanmu begitu saja,
apa mas siap menjaga perasaan wanitamu ini?

Jika semua pertanyaanku tadi bisa kau hadapi,
aku yakin Ayahku akan bangga denganmu,
karena anak perempuan satu-satunya ini akan aman berada di sisi orang yang amanah sepertimu


Dari Wanitamu,
Read More

Sabtu, 06 April 2019

Narasi Cinta



tentang perempuan dengan luka dan menanti kapal terakhirnya.

perempuan dengan penuh luka itu bercerita tentang kisahnya.
sulit untuk perempuan itu menempatkan hatinya lagi.
jelas saja pernah ada seseorang telah memecahkannya.

saat itu penuh serpihan, dan dia terluka.

dia mencoba berjalan lagi,
dengan hati-hati dia membawa hati dan lukanya.

sampai membawanya melangkah ke pelabuhan ini,
ombak menghampirinya sembari bernyanyi,
angin berbisik seakan mengatakan
"jangan khawatir, kau harus percaya, nakhoda kapal yang terakhir ini tak akan membuatmu terluka."

sampai sinar di ujung sana menghilang, dia tetap disana.
menunggu kapal terakhirnya menjemputnya.
berharap nakhoda kapal ini membawa hati perempuan itu dengan hati-hati.

dan perempuan itu berjanji, akan menceritakan tentang nakhoda yang membuatnya nyaman dan aman jika berada disampingnya.

(Bersambung…)
Read More

Rabu, 30 Januari 2019

Dulu Pilu, Kini Aku ....

Bertemu pun kita belum pernah, bisa-bisanya kamu memberiku rasa hanya dengan perhatian yang kamu berikan tiap waktunya, komitmen, dan berjanji akan datang ke pulau ini. Sangatlah lucu jika aku harus mengingatnya.

Mulanya kisah kita baik-baik saja, sehari, seminggu, sebulan, dua bulan. hingga pada akhirnya kita berada dititik jenuh. Tidak, bukan kita! tapi kurasa hanya kamu yang jenuh. Saat itu aku mencoba mempertahankan hubungan ini.

Masalah demi masalah kau munculkan, seakan aku yang bersalah. segala larangan kamu berikan padaku. haha, lucunya aku pun merasa bersalah. Sampai suatu hari kamu benar-benar dengan mudahnya melepasku dengan alasan "kita ga cocok, ini ga bisa diterusin".

Disaat aku tak ingin jatuh hati lagi, lalu tiba-tiba kamu datang dengan meyakinkanku untuk serius, lalu kamu menghilang begitu saja dengan alasan kita tidak ada kecocokan dan jarak kita yang terlalu jauh. Aku rasa ini tidak masuk akal. Menangis saat itu adalah jalan satu-satunya untuk seorang wanita yang hatinya dihancurkan begitu saja.

Setelah kita tidak mencoba berkomunikasi lagi dan saat aku benar-benar berusaha melupakanmu perlahan, dengan mudahnya kamu datang dan memberi kabar bahwa kau sedang bahagia dengan orang lain. Merencanakan suatu pernikahan yang entah kapan akan kamu mulai dan memintaku untuk membantumu.

Usahaku mencoba melupakanmu runtuh begitu saja, seperti aku sudah susah payah membuat istana pasir lalu kamu hancurkan dengan sengaja. Aku rasa mengikhlaskan tidak mudah seperti mengedipkan mata. Rasanya benar-benar menyesakan saat itu, air mata memaksa ingin turun, dan hanya menangis sejadinya yang ku fikirkan malam itu.

Sekarang tak terasa hampir 1 tahun kita tak saling menyapa seperti dulu. Aku? aku baik-baik saja, kembali menjadi aku yang sebelum mengenalmu, aku yang memiliki berbagai kegiatan, tak hanya untuk menutupi kosongnya jadwal setelah kuliah, tapi juga agar aku terbiasa tanpamu.

Jangan khawatir, aku sudah memaafkan kesalahanmu, menerima pernyataanmu agar kita tak saling berkomunikasi lagi. Berbahagialah kau dengannya, dan biarkan aku bahagia dengan caraku sendiri.


Salam dari Aku,
Semarang, 30 Januari 2019
Read More